Pengantar

Pelaksanaan pelayanan tahun 2016-2020 harus strategis, sistematis dan berkelanjutan serta berorientasi pada perkembangan dan kebutuhan klasis Pulau Ambon Utara. Oleh karena itu harus dilakukan kajian secara mendalam dan sinergis, sehingga program-program yang ditawarkan dapat memberi kontribusi yang signitifikan bagi pengembangan kehidupan jemaat-jemaat di klasis secara menyeluruh. Hal ini haruslah menjadi pijakan bersama dalam menentukan langkah yang tepat bagi pengembangan kehidupan jemaat kearah yang lebih baik mengingat perkembangan situasi dan kondisi saat ini yang senantiasa bergerak dinamis seirama dengan perubahan-perubahan pembangunan masyarakat dimana kehidupan klasis dan jemaat GPM juga berproses didalamnya.

Kepekaan terhadap berbagai perubahan kehidupan yang terjadi saat ini, telah membuka cakrawala berpikir kita semua bahwa pergumulan pelayanan haruslah dapat berdinamisasi dengan tuntutan perubahan yang terjadi, dan tetap berakar pada jati diri sebagai jemaat yang percaya dan beriman kepada Yesus Kristus sebagai Kepala Gereja dan Juruslamat Dunia. Dengan demikian peranan Gereja khususnya GPM dalam keterpanggilannya, haruslah dapat membangun keberdayaan dan kemampuan jemaat secara hakiki sesuai dengan Iman Kristiani, melalui aktualisasi eksistensi dan peran gereja didalam konteks kehidupan sesama manusia dalam menjawab pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.

Beberapa masalah krusial pembangunan bangsa yang perlu disikapi dan dicari solusi dewasa ini adalah persoalan kemiskinan yang masih tinggi, penyakit sosial menular khususnya HIV/AIDS dan kerusakan lingkungan. Secara simultan, Indonesia, Khususnya provinsi Maluku, sedang dan akan menghadapi tantangan daya saing ekonomi dan kualitas sumberdaya manusia agar mampu memanfaatkan peluang dari kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah diberlakukan sejak tahun 2015. Oleh sebab itu, isu-isu nasional dan regional perlu menjadi pertimbangan dalam Sidang Sinode-GPM ke-37 tahun 2016 dalam menyusun visi dan misi serta kebijakan dan program, sehingga memberikan kontribusi nyata dalam mengidentifikasi masalah, menyusun program-program yang akan memberikan solusi terhadap persoalan pembangunan bangsa, khususnya kemiskinan, penularan penyakit sosial, kerusakan lingkungan alam, perbaikan daya saing ekonomi dan mutu sumberdaya manusia, khususnya di lingkungan kerjanya di wilayah kepulauan provinsi Maluku dan Maluku Utara.

Visi, misi, kebijakan dan program Sinode GPM merupakan rujukan dalam menyusun kebijakan dan program di tingkat klasis dan jemaat yang dituangkan dalam bentuk dokumen Rencana Strategis (Renstra). Implementasi Program Lima Tahun (Prolita) tahun 2013-2015 Klasis Pulau Ambon Utara telah berakhir, dan akan segera menggunakan Rencana strategis (Renstra) tahun 2016-2020. Penyusunan Renstra tahun 2016-2020 Klasis Pulau Ambon Utara didasarkan pada isu-isu strategis dalam PIP-RIP GPM, isu-isu aktual klasis sebagai suatu organisasi gereja, kondisi jemaat-jemaat diwilayah pelayanan, serta keunggulan wilayah pelayanan.

Rencana Strategis Klasis Pulau Ambon Utara Tahun 2016-2020 merupakan renstra pertama yang dibuat. Renstra ini lebih fokus pada 4 rencana pengembangan, yaitu : (1). Peningkatan spiritualitas jemaat, (2). Peningkatan kualitas pelayanan, (3). Peningkatan kondisi sosial ekonomi jemaat, dan (4) Pengembangan jemaat yang misioner. Renstra ini akan menjadi acuan bagi Pimpinan Klasis dan Majelis Pekerja Klasis dalam implementasi kebijakan pengembangan dan kegiatan operasional klasis pada periode 5 tahun kedepan.