Gelaran Persidangan Jemaat se-KPAU Tahun 2021

Persidangan Jemaat di tahun 2021 dipersiapkan dan digelar dengan mempedomani SK MPH Sinode GPM No. 02/SKEP/SND/D.14/3/2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Model Persidangan Gerejawi (adaptasi kondisi darurat kebencanaan alam dan non alam). Juga koordinasi Ketua Klasis bersama Sekertaris Kota Ambon sebagai Satgas Penanggulangan Covid-19 Kota Ambon. Semua jemaat telah mengawalinya dengan pra sidang; pembahasan lapuran umum pelayanan, rancangan progam dan anggaran, serta kajian Tema dan Sub Tema.  Sejak Minggu, 7 Maret 2021, Persidangan Jemaat di Klasis Pulau Ambon Utara (KPAU) di mulai di Jemaat GPM Rumahtiga, Jemaat GPM Waiheru, Jemaat GPM Hunuth/DP, dan Jemaat GPM Hila. Pada Minggu, 14 Maret 2021, dilanjutkan Persidangan Jemaat di Jemaat GPM Negeri Lama, Jemaat GPM Nania, Jemaat GPM Souhoru, Jemaat GPM Hetive Besar, Jemaat GPM Kategorial Lanud Pattimura, Jemaat GPM Air Manis, dan Jemaat GPM Palungan Kasih. Akhirnya, Minggu, 21 Maret 2021, di Jemaat GPM Alang, Jemaat GPM Lilibooi, Jemaat GPM Hatu, Jemaat GPM Wayame, Jemaat GPM Tawiri, dan Jemaat GPM Poka. Terkait dengan kepentingan persidangan jemaat dimaksud, maka Majelis Pekerja Klasis telah dibagi bersama para Sekbid, Tim Litbang Klasis, dan Pengurus Cabang YPPK Dr. J.B. Sitanala Pulau Ambon Utara (khusus bagi jemaat yang memiliki sekolah Asuhan YPPK).

Dalam arahannya, MPK mengajak seluruh peserta persidangan jemaat bersama warga jemaat untuk selalu bersyukur atas tutuntun dan pemeliharaan Tuhan Yesus dalam menjalami kehidupan sebagai warga gereja sekaligus warga masyarakat. Juga ucapan terima kasih kepada seluruh Pelayan  bersama warga GPM di Klasis Pulau Ambon Utara, juga pemerintah, instansi/berbagai pihak yang telah mendoakan dan mendukung pelaksanaan Sidang Ke-38 Sinode GPM, tanggal 7 – 19 Februari 2021. Doa dan dukungan yang sama kiranya dapat menguatkan kepempimpinan pelayanan MPH Sinode GPM periode 2021-2025.

Selanjutnya, dalam gerak melayani bersama, untuk empat tahun mendatang GPM harus tetap mewujudkan dirinya sebagai gereja yang melayani untuk “memberitakanlah Tahun Rahmat Tuhan Telah Datang dan mengerjakanlah Keselamatan (Yesaya 61:1-2; Lukkas 4:18-19; Filipi 2:12-13). Tahun lalu, persidangan gerejawi GPM mengusung sub tema Bersama-sama Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia dan Alam Semesta Sebagai Panggilan Iman Menghadapi Tantangan Zaman Dalam Kehidupan Bergereja, Masyarakat, Berbangsa dan Bernegara. Di tahun 2021, dengan inspirasi teologi Menjadi Gereja Yang Menghamba Kepada Allah Demi Kesejahteraan Bersama Di Tengah-Tengah Dunia, maka diharapkan Persidangan Jemaat/gerejawi sebagai wadah pergumulan bersama akan terus mewujudnyatakan misi Allah di Jemaat ke-17 jemaat KPAU.

Persidangan Jemaat di tahun 2021 akan menetapkan Rencana Strategis Pengembangan Pelayanan Jemaat sebagai penjabaran dari Pola Induk Pelayanan (PIP) dan Rencana Induk Pengembangan Pelayanan (RIPP) GPM. Kita telah melewati lima tahun pertama dan memasuki lima tahun kedua dari arah pengembangan pelayanan yang telah ditetapkan sepuluh tahun (2016-2025). Karena itu Persidangan Jemaat di tahun ini, diharapkan dapat memperhatikan beberapa hal :

 

  1. Kerja Moneva di lima tahun pertama telah dilakukan dengan menekankan 5 [lima] aspek pokok yaitu: Konsistensi, Dampak, Keefektifan, Efisiensi dan Keberlanjutan. Capaian kita untuk menyusun rencana pengembangan pelayanan tidak hanya berakhir saat dihasilkan dan disahkan dokumen Renstra Jemaat, tetapi akan menjadi kerja bersama kita untuk mengkonsolidasikan potensi sumberdaya kita untuk mengatasi berbagai problematikan umat. Juga evaluasi anggaran, kiranya capaian target APBG Jemaat mestilah dipahami sebagai bagian dari tugas penyelengaraan kasih karunia Allah untuk menopang pelaksanaan Amanat Pelayanan gereja (Efesus 3:1-13).
  2. Persidangan gerejawi ini kita laksanakan sebagai bagian dari pergumulan bersama di tengah-tengah kondisi kebencanaan (alam dan non alam; pandemik covid-19), kemiskinan, kerusakan ekologi, pluralisme budaya dan agama, perkembangan media sosial dan kelimpahan informasi di tengah-tengah konteks laut pulau sebagai lokus kehidupan dan berteologi yang berdampak dalam kehidupan bergerja, berbangsa, dan bermasyarakat. Tema dan Sub Tema GPM diatas merupakan wujud komitmen bergereja kita untuk tetap setia melakukan kehendak Allah. Kita adalah mitra Allah dalam karya penyelamatanNya bagi manusia dan alam, karena itu kita harus tetap menjadi gereja yang menghamba kepada Allah, bukan menghamba kepada yang lain. Komitmen iman dimaksud akan memastikan kita untuk kembali pada “jalan Allah”, yakni; mengusahakan kesejahteraan bersama; manusia dan alam.
  3. Tatanan kehidupan bergereja, berbangsa dan bermasyarakat sementara diperhadapkan dinamika perubahan dan kemajuan yang menawarkan berbagai nilai yang dapat saja berpotensi destruktif. Tidak dapat diabaikan, bahwa perubahan dan kemajuan kini telah turut mengakibatkan pula kegelisahan dan ketidakpastian sebagai bentuk ketidakberdayaan menyikapi berbagai masalah yang dihadapi.  Kita telah menerima SK MPH Sinode GPM No. 03/SKEP/SND/D.14/3/2021 tentang Juknis Pemulihan Pelayanan GPM. Tujuannya untuk;
  • Memulihkan kembali pelayanan gereja dalam masa kenormalan baru
  • Membimbing pelaksanaan pelayanan dengan tetap memgembangkan disiplin mematuhi protokol kesehatan secara tegas
  • Membimbing pola realokasi dan refocusing program dan anggaran pelayanan gereja di Sinode, Klasis, Jemaat pasca pelaksanaan sidang-sidang gerejawi.
  1. Dalam kaitan itu, pengembangan pelayanan gereja haruslah terutama diarahkan untuk memperkuat eksistensi keluarga, dimana keluarga bukan sekedar bertahan hidup, tetapi keluarga yang menjalani dan membangun kehidupan iman Kristiani dengan penuh ungkapan syukur dan berpengharapan. Kita harus saling belajar untuk membangun model pembinaan keluarga (BINAKEL, Rumah Doa) untuk membangun ketahanan spiritualitas/iman melalui doa, membaca dan melakukan Firman Allah. Kita-pun prihatin dan berdukacita atas kejadian bunuh diri seorang pemuda (anggota AMGPM) di Jemaat GPM Hatu pada awal bulan ini, 2 Maret 2021.
  2. Seluruh Pelayan diminta untuk meningkatkan tugas pelayanan dan memperkuat peran fungsional pelayan, serta menjadi teladan dalam kehidupan keluarga dan jemaat. Pelayan sebagai hamba yang berpusat pada Yesus Kristus, bukan saja menjadi pola, tetapi menjadi identitas kepelayanan. Sebagai hamba para Pelayan teruslah melayani dengan setia dan rendah hati. Khusus para Diaken, kami tetap mintakan agar kembali pada tugas untuk menunjukkan pelayanan pengasihan dan kemurahan kepada para yatim piatu, orang miskin (Roma 12:8) dan orang sakit (KPR. 6:1-6). Dengan begitu, tidak ada satupun warga jemaat yang terabaikan di tengah-tengah berbagai pergumulan; “saling berbagi dan saling menguatkan”.
  3. Selain itu, perkenakan pula kami menyampaikan apresiasi kepada jemaat-jemaat yang konsisten mengelola dan memaksimalkan berbagai potensi yang dimikili. Dalam perspektif pertumbuhan ke-17 jemaat KPAU, diharapkan akan terwujudnya keunggulan setiap jemaat yang variatif sekaligus akan menjadi kekayaan untuk saling belajar dan membangun gereja sebagai “Tubuh Kristus”. Jemaat GPM Rumahtiga yang lebih 30 tahun telah membangun kemitraan antar jemaat, hingga kini dengan Jemaat GPM Siahari, Klasis Seram Utara. Kekayaan dimaksud sekaligus menjadi kekuatan bagi rencana pengembangan kemitraan Klasis Pulau Ambon Utara dengan Maneo rendah, Klasis Seram Utara. Karena itu, dibutuhkan pula revitalisasi Kring PI. Selain itu, pengembangan kualitas sekolah YPPK Dr. J.B. Sitanala di Cabang Pulau Ambon Utara, sehingga tidak menjadi penyumbang pendidikan mutu rendah di wilayah ini.
  4. Di Minggu Sengsara (IV,V,VI) Tuhan Yesus ini, kami pula mengajak kita semua untuk tetap meyakini dan memaknai pengorbanan dan cinta kasih Allah bagi kehidupan kita. Bersama semua warga GPM, kita akan menuju puncak peringatan Minggu Sengsara Tuhan Yesus dengan peneguhan 1.010 calon Sidi Gereja di 17 jemaat, Klasis Pulau Ambon Utara. Kiranya proses katekisasi akan terus menjadi wadah pengajaran iman agar anak2/sdr2 kita akan menjadi anggota Sidi GPM yang dewasa dalam kehidupan beriman dan bermasyarakat; “setia berjalan di jalanNya”.

Kesempatan ini pula, MPK menyampaikan terima kasih kepada semua warga jemaat, bersama seluruh pelayan, tuagama, pemain orgen, paduan terompet/suling, tim multi media, operator/teknisi, serta para pendukung kebaktian lainnya untuk pelayanan bersama.  Terutama,  para Pengasuh SMTPI dan Pengajar Katekisasi yang telah melakukan tanggung jawab pengembangan SMTPI dan Katekisasi di masa pandemik covid-19. Juga pemerintah Kota Ambon/Kab Maluku Tengah, Kec. Teluk Ambon, Kec. Baguala, Kec. Leihitu Barat, Negeri/Desa, lembaga adat, aparat keamanan, basodara umat beragama lainnya.  Khusus, terima kasih untuk dukungan dan partisipasinya dalam pelaksanaan Konggres Ke-29 AMGPM yang berlangsung di Daerah/Klasis Pulau Ambon Utara dan penyelesaian pembangunan Kantor Klasis yang telah diresmikan penggunaannya pada tanggal 24 November 2020. Tak lupa kepada seluruh Panitia Pelaksanan Persidangan Jemaat yang telah bekerja maksimal. Marilah kita terus membangun kerjasama dan kerja bersama sebagai warga gereja sekaligus warga bangsa/masyarakat.

Sampai jumpa di Persidangan Jemaat tahun 2022, Tuhan Yesus, Sang Kepala Gereja memberkati pelayanan kita semua.

 

“Aku, Paulus menanam, Apolos menyiran, tetapi Allah yang memberi pertumbuhan“

(1 Korintus 3:6)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.